Saturday, May 16, 2009

prolog-novel??

Prolog



Ke sunyian dalam gudang yang hanya terdiri dari aku dan orang itu –entah mengapa—kurasa sangat mencekam. Dalam otakku yang sudah aku miliki selama 16 tahun ini hanya bisa memikirkan satu hal sekarang ;
“ORANG ITU INGIN MEMBUNUH KU SEKARANG”
Dalam kesunyian ini,aku hanya bisa terdiam lemas di balik tumpukan kardus setinggi kira kira 1 meter yang membuatku harus menundukkan badanku untuk menghilangkan keberadaan tubuhku untuk sementara waktu ini dan terduduk terdiam.
Aku masih tidak percaya apa yang sedang terjadi sekarang; pertama, aku terkurung dalam gudang yang pengap, bau, kotor ini. Kedua, aku dikejar kejar seseorang yang BENAR BENAR INGIN MEMBUNUHKU SEKARANG!, dan terakhir, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. Benar benar keadaan tersempurna sepanjang hidupku. Lebih sempurna dari pada waktu ulang tahum ku baru baru ini, lebih sempurna di bandingkan saat terakhir kali aku melihat sosok ibu, saat ia tersenyum lembut pada ku sesaat sebelum aku berangkat ke sekolah.
Dalam detik itu juga, aku merasa suara langkah orang itu semakin mendekat. Mataku terbelalak. Kukira ia tak akan tahu aku bersembunyi di sini. Aku hanya dapat menutup mulut dan hidungku. Sebisa mungkin menyembunyikan setiap hembusan nafasku. Tanpa sadar keringat dingin mengucur dari dahi ku, menuju pipiku, dan berhenti mengalir hingga daguku.
Langkah orang itu semakin terdengar mendekat ke arah tumpukan kardus ini. Langkah berat di sertai hembusan nafas yang terengah engah pun membuatku semakin terdiam. Jantung ku berdetak dengan cepat, dan kuharap orang itu tidak dapat mendengarkan detakan jantungku ini.
Aku sudah tidak dapat berfikir dengan jernih lagi. Otakku hanya dapat memikirkan kapan akan ada malaikat kematian yang datang untuk menjemputku dan mengatakan bahwa hidup ku hanya sampai disini.
SUNGGUH IRONIS.
Ya, aku tidak ingin menyalahkan siapa saja yang menyebabkan hidupku menjadi kacau seperti ini. Walaupun, jika ditanya, hanya ada satu orang yang menyebabkan hidupku menjadi seperti ini. IBU. Ibu ku sendiri. Kukira dia Ibu yang baik, Karena selain ia yang membesarkan ku—tanpa Ayah ,dan mencari nafkah untuk biaya sekolah ku—-walaupun hingga ia meninggal aku masih tidak tahu apasaja yang sudah ia perbuat, yang juga menyebabkan dia dan aku menjadi seperti ini— walaupun aku sadar dia adalah Ibuku. Ibu yang aku banggakan, aku sayangi. Ya, segalanya bagiku. Setidaknya walaupun aku harus mati disini, aku sedang dalam usaha untuk memenuhi janjiku di depan makam Ibu…….

Friday, May 15, 2009

huahahaa

halo XD
uda lama ngga ngebog...eww..maaf ngeblog :s
hhahahha..ngga tqau mau nulis apaa...Hanya?(ala makky di dorama my boss my hero)
hahhahahha